Senin, 14 Juli 2008

Rasakan hadirku dan katakan siapa aku

Pernahkah engkau merasakan kehadiranku??
Aku datang padamu sangat perlahan, sehingga engkau seperti tak merasakan kehadiranku. Aku memang tak ingin kehadiranku mengusik ketenanganmu.
Engkau tak perlu tahu di mana aku akan bermuara. Engaku juga tak perlu mempedulikanku dan menambutku. Karena aku tak membutuhkan itu. Yang aku butuhkan hanyalah tempat di mana aku bisa tidur nyenyak dan bersemayam dengan tenang.

Dari mana dan kapan aku datang??
Aku sendiripun tak pernah tahu dari mana asalku dan kapan aku akan mendatangimu dengan senyum termanisku, sambil membawa secawan anggur surga atau malah membawa belati beracun yang membuatmu terbaring di atas dipan penderitaan yang mengerikan.

Aku akn hadir dalam pesta kehidupanmu walau tanpa sebuah undangan. Aku akan hadir dalam busana terindah yang mempesonakan. Tersenyum padamu walau tak kau acuhkan. Aku tak akan membencimu walau kau memakiku dan tak menginginkan kehadiranku. Aku juga tak akan pergi walaupun kau mengusirku dan menutup pintumu rapat-rapat. Aku akan bersabar menunggu di balik pintu harapan, karena aku begitu yakin esok engkau akan membukakan pintu untukku, mengajakku singgah di rumahmu bahkan mungkin mengajakku tinggal bersamamu untuk selamanya.

Shobat,,,,
Keadaan di mana aku tak teracuhkan tanpa sapamu, suatu saat akan berbalik kepadamu. Dan saat-saat itu pasti ada, di mana engkau menantiku dengan penuh pengharapan, menyapaku dengan kelembutan. Tapi, lihatlah aku yang tak mau mengacuhkanmu. Engkau berjalan begitu lama, berbaur bersama debu dan keringat hanya untuk mencariku. Tubuhmu tampak begitu dekil dalam balutan keletihan dan kehausan yang mendalam. Tapi,, apa yang kau dapati??..... yach.. engkau hanya mendapati keangkuhanku. Tak ada setetes air yang kusuguhkan tuk hapus dahagamu dan tak ada selembar kelembutan tuk menyeka peluhmu. Tapi tenanglah shobat, suatu saat nanti aku pasti datang padamu. Dan akan menjadi shobat terbaik dalam hidupmu. Tak perlu khawatir untuk tak bisa menemuiku, karena tak satupun darimu luput dari salam manisku walaupun aku tak bisa menemuimu dalam waktu yang sama. Tenanglah shobat, kita diciptakan memang untuk saling berkenalan, kita akan bersama-sama mengisi layar-layar kosong kehidupan yang ada di depan kita.

Shobat,,,,, aku ingin bertanya mengapakah aku begitu dipuja?? Aku tahu, aku adalah keindahan dan keajaiban. Tapi, aku benci dengan segala macam puja yang dipersembahkan untuk aku. Aku ingin engkau tahu masih ada yang lebih indah dan lebih ajaib dariku, yaitu pencipta kita. Tapi kenapa,,, engkau sering melalaikan itu, apakah keindahanku membutakn penglihatanmu untuk melihat betapa indahnya pencipta kita?? Ah..... jikalau seperti itu betapa malang nasibku,, menjadi hijab antara engkau dan Dia. Padahal, aku berharap keindahan dan keajaibanku membuatmu berpikir betapa lebih indahnya yang menciptakan keindahan itu. Aku sangat ingin bisa menjadi perantara perkenalanmu dengan Nya yang pada akhirnya engkau akan menemukan hakikat keindahan yang sesungguhnya yang tak akan kau dapatkan dari siapapun.













AKU DAN SEPIKU

Aku adalah sepi,,yang lebih suka berjalan sendiri, mencari lentera di kegelapan malam dan menyambut pagi dengan senyuman. Bukan hanya satu karena ada banyak nama yang harus aku sapa.
Perlahan, aku mencoba berjalan, menghabiskan waktu yang ada, tanpa sisa dapat kutemui di sana. Sendiri, aku tetap ingin sendiri. Mencari jati diri yang tersembunyi yang masih menjadi misteri di bawah naungan langit dan di atas hamparan bumi.
Aku ingin menyapa, tersenyum pada mereka. Aku ingin membuat mereka tertawa walau aku sendiri tak ingin tertawa. Karena bagiku, seulas senyum itu lebih bermakna. Aku ingin, masuk dalam dunia mereka,,,menguak dunia yang menyimpan berbagai cerita.
Aku selalu ingin menyapa, di setiap detik waktu yang mungkin masih bisa aku miliki. Aku ingin menjadi tempat berbagi. Tapi aku tak ingin seorangpun menyapa, masuk dalam duniaku. Biarkan aku bersama sepi dalam malam-malam yang masih bisa aku nikmati. Bersama cahaya bintang dan di bawah redup sang rembulan, aku bagaikan berada di sebuah istana. Mungkin akan terasa sepi bagi mereka, tapi itulah duniaku. Dunia yang membawaku berkelana dalam mimpi. Dan dunia yang mengajakku untuk melihat inilah sebenarnya hidup. Bukan hanya sekedar ilusi yang terkadang lebih indah tapi kadang juga lebih menyakitkan dari dunia yang sebenarnya.
Aku bukanlah misteri, tapi aku begitu ingin masuk dalam dunia misteri. Mempelajari sesuatu yang dianggap misteri dan memperkenalkannya sebagai sebuah seni.
Aku bukan orang terkenal dan akupun tidak ingin dikenal. Aku hanya ingin dikenang dalam hidup mereka. Aku hanya ingin dikenang dalam hidup mereka. Aku ingin mereka ingat bahwa aku pernah ada dan hadir dalam hari-hari mereka walaupun hanya sekejap. Aku tak tinggal dalam rumah-rumah mereka bahkan mungkin aku tak pernah singgah di dalamnya. Tapi aku ingin ada sepetak rongga yang bisa aku tempati di hati mereka.
Aku tidak pernah tahu berhargkah aku bagi mereka dan berkesankah persinggahanku dalam perjalanan panjanng hidup mereka. Tetapi yang pasti mereka pernah hadir adalah berharga bagiku untuk mengingatkan padaku bahwa akupun pernah ada dan mengenal mereka.
Aku tetaplah sepi yang akan datang bersama malam. Dan aku ingin tetap bersama sepi sampai tiba waktuku di penghujung sepi. Karena nanti, akupun akan datang dalam dunia yang sangat sepi. Akan tetapi, sebelum sepi benar-benar membawaku dalam selimut gelapnya aku ingin berikan sesuatu yang berarti bagi mereka. Entah apa, sampai sekarang akupun belum tahu apa yang bisa aku berikan pada mereka. Padahal, aku begitu ingin sampai hilang jejakku bersama debu aku tak pernah kelabu. Aku ingin hadir bersama cahaya mentari yang menyapa mereka setiap pagi. Aku teteap ingin bersama udara yang menyatu dalam jiwa mereka. Akan tetapi, mungkinkah?!
Hanya kuasa Tuhan yang bisa mewujudkan impian dan hanya dengan kuasa Tuhan aku masih bermimpi hingga saat ini.